PORTAL MOJOKERTO - Dalam era media sosial, isu-isu boikot produk Israel mendominasi perbincangan di kalangan masyarakat. Masyarakat secara terbuka menyebutkan nama-nama produk yang dianggap memiliki keterkaitan dengan Israel, bahkan mendukung negara tersebut. Produk-produk seperti Royco, Sasa, Masako, dan Kecap Bango termasuk dalam daftar pencarian yang hangat di media sosial.
Pencarian terkait produk-produk Unilever yang diduga mendukung Israel juga menjadi viral. Produk penyedap makanan seperti Royco, Masako, dan Kecap Bango menjadi sorotan publik.
Banyak orang yang bertanya mengenai asal mula produksi produk tersebut, apakah kecap Bango, Masako dan Royco di Indonesia atau Israel.
Israel adalah salah satu isu yang tengah mendunia dan menjadi perbincangan panas di Indonesia. Banyak pengguna media sosial menyebut produk-produk tertentu sebagai produk yang mendukung Israel.
Hal ini memicu ajakan untuk memboikot produk-produk tersebut sebagai bentuk protes terhadap tindakan agresi Israel di Gaza.
Fenomena ini juga tercermin dalam tren pencarian di Google, di mana banyak pengguna mencari informasi mengenai produk apa yang sebaiknya dihindari untuk mendukung Palestina.
Konflik di Gaza selama 25 hari terakhir telah menyebabkan penderitaan warga Palestina semakin memburuk.
Data menunjukkan bahwa pada tanggal 1 November 2023, terdapat lebih dari 8.525 korban jiwa, termasuk orang dewasa dan anak-anak. Situasi ini memicu reaksi keras dari masyarakat di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Boikot Produk Israel sebagai Bentuk Protes
Akun Instagram @Tatirana memberikan beberapa alasan mengapa penting bagi masyarakat untuk melakukan boikot terhadap produk Israel.
Salah satu alasan yang disebutkan adalah untuk memajukan ekonomi umat dengan memilih produk-produk lokal.
Boikot juga dianggap sebagai pengorbanan yang akan mendatangkan pahala dan keberkahan Allah. Ini merupakan bentuk keberpihakan kepada diri sendiri, dengan menghindari produk-produk yang secara eksplisit mendukung Muslim Palestina.
Produk Royco: Apakah Produk Israel?
Salah satu produk yang menjadi sorotan dalam kampanye boikot adalah Royco. Produk ini adalah bumbu penyedap makanan yang diperkenalkan di Indonesia sekitar tahun 1970-an.
Meskipun sejarah produk bumbu ini dapat ditelusuri hingga penemuan Bouillon Cubes pada tahun 1838 dengan merek Knorr, di Indonesia dan Australia, produk ini dikenal dengan merek dagang Royco.
Pada tanggal 25 Agustus 2015, Menteri Perindustrian, Saleh Husin, meresmikan pabrik bumbu masak milik PT Unilever Indonesia Tbk di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat.
Pabrik tersebut memiliki luas bangunan mencapai 63.000 meter persegi dan mampu menghasilkan hingga 7 miliar kemasan per tahun untuk produk Royco dan Bango.
Total investasi dalam pembangunan pabrik ini mencapai Rp 820 miliar, dan hal ini merupakan bagian dari investasi besar Unilever dalam lima tahun terakhir, yang mencapai total Rp 8,5 triliun.
Unilever Indonesia: Perusahaan Multinasional
PT. Unilever Indonesia, Tbk adalah sebuah perusahaan multinasional yang menghasilkan berbagai produk, termasuk perawatan kulit, perawatan pribadi, makanan, es krim, serta kecap dan bumbu masak.
Perusahaan ini diharapkan akan terus meningkatkan kapasitas produksinya dan menciptakan lapangan kerja baru.
Saat ini, terdapat 94 unit industri kecap dan 56 unit industri bumbu masak dengan skala menengah-besar yang telah menghasilkan produk bernilai Rp 7,1 triliun (kecap) dan Rp 7,2 triliun (bumbu masak) pada tahun 2014.
Industri ini juga memberdayakan sekitar 8.500 orang tenaga kerja untuk industri kecap dan 9.700 orang untuk industri bumbu masak.
Produk penyedap rasa, termasuk yang tidak mengandung MSG, juga mengalami pertumbuhan pasar sekitar 9-10%.
Baca Juga: Apa Arti Pinjam Dulu Seratus? Jadi Lelucon Viral di TikTok dan Instagram, Yuk Ketahui Maknanya
Selain itu, tren ekspor produk kecap dan bumbu masak terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014, nilai ekspor kecap mencapai USD 14,2 juta, dan pada periode Januari-Juni 2015, ekspor kecap mencapai USD 7,6 juta.
Sementara itu, ekspor bumbu masak pada tahun 2014 mencapai USD 6,2 juta, dan pada semester pertama tahun 2015, ekspor bumbu masak mencapai USD 3,4 juta.
Menteri Perindustrian (Menperin) menjelaskan bahwa pembukaan pabrik baru di Jababeka menunjukkan komitmen PT. Unilever Indonesia, Tbk dalam meningkatkan produksi produknya.
Salah satu produknya berupa bumbu masak. Selain peningkatan produksi, investasi Unilever Indonesia dalam lima tahun terakhir mencapai total Rp 8,5 triliun.
Produk Masako: Fakta Tak Terduga
Sementara itu, produk Masako, penyedap rasa yang juga populer di Indonesia, diproduksi oleh Group Ajinomoto yang berasal dari Jepang. Banyak orang tidak menyadari bahwa produk Masako tidak berasal dari Indonesia.
Diskusi mengenai apakah produk-produk tertentu pro-Israel atau pro-Palestina adalah pilihan bagi konsumen.
Penting untuk selalu cermat dalam memeriksa label produk sebelum membeli, dan untuk menggali lebih dalam informasi mengenai produk yang dikonsumsi.
Keputusan mengenai boikot adalah keputusan pribadi dan dapat menjadi bentuk protes yang mendalam dan memiliki dampak pada pandangan dan perilaku masyarakat.
Semua konsumen memiliki hak untuk membuat keputusan yang sesuai dengan keyakinan dan nilai-nilai pribadi mereka. Demikian informasi mengenai produk bumbu masak seperti Masako, Kecap Bango dan Royco yang diduga produk Israel yang ada di Indonesia viral di medsos terutama TikTok.***