Network
PORTAL MOJOKERTO - Bulan Rajab, dalam kalender Islam, menjadi momen yang membawa berkah dan kesempatan emas untuk menanam amalan-amalan sholih.
Dalam ceramah Ustadzah Halimah Alaydrus, bulan Rajab diibaratkan sebagai bulan menanam, yang memerlukan persiapan sejak dini agar dapat memanen hasil yang berlimpah di bulan-bulan berikutnya.
Umat Islam akan memasuki bulan Rajab 1445 Hijriah pada Sabtu, 13 Januari 2024. Konsep bulan menanam, bulan menyiram (Sya’ban), dan bulan memanen (Ramadhan) menjadi pedoman untuk merencanakan amalan yang terencana dan terstruktur.
Menurut Ustadzah Halimah Alaydrus, bulan Rajab menjadi waktu yang tepat untuk menanam amalan-amalan sholih seperti puasa sunah, dzikir, dan amal ibadah lainnya. Sebagaimana tanaman yang ditanam membutuhkan perawatan, demikian pula amalan sholih yang ditekuni dengan penuh kesungguhan.
Baca Juga: 15 Ucapan Menyambut Bulan Rajab 1445 H - 2024, Bulan Penuh Keberkahan dan Dibuka Pintu Ampunan
Sementara itu, bulan Sya’ban dianggap sebagai waktu penyiraman terhadap amalan yang telah ditanam di bulan Rajab. Dengan memperbanyak shalawat, umat Islam diharapkan dapat memberikan 'air' untuk menyuburkan dan memperindah amalan yang telah ditanam sebelumnya.
Dalam persiapan menyambut bulan Ramadhan, yang diibaratkan sebagai bulan memanen, Ustadzah Halimah Alaydrus menekankan bahwa tanaman yang tumbuh subur di bulan Rajab dan disiram di bulan Sya’ban akan menjadi panen yang nikmat di bulan Ramadhan. Oleh karena itu, kesungguhan dalam menanam dan merawat amalan sholih di bulan Rajab menjadi kunci utama.
Berbagai amalan, seperti puasa sunah, dzikir, dan perbuatan baik lainnya, di bulan Rajab memiliki makna mendalam dan nilainya akan terasa ketika memasuki bulan Ramadhan.
Baca Juga: Bacaan Doa Bulan Rajab Arab-Latin dan Artinya, Dibaca Kapan? Inilah Penjelasannya Keutamaannya
