Apa Itu Stunting? Viral Banyak Dibahas di Media Sosial, Ini Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasi

5 Desember 2023, 14:28 WIB
Apa Itu Stunting? Viral Banyak Dibahas di Media Sosial, Ini Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasi /Freepik

PORTAL MOJOKERTO - Stunting, dalam konteks kesehatan dan gizi, merujuk pada kondisi di mana pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak terhambat secara kronis sebagai akibat dari kekurangan nutrisi yang berlangsung selama masa pertumbuhan awal mereka.

Stunting terjadi pada anak-anak yang mengalami kekurangan gizi kronis, terutama dalam bentuk malnutrisi kronis yang melibatkan defisiensi nutrisi esensial seperti protein, zat besi, vitamin A, zinc, dan lainnya.

Penting untuk memahami bahwa stunting tidak hanya berkaitan dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dari standar, tetapi juga melibatkan gangguan pada perkembangan fisik dan kognitif mereka secara menyeluruh.

Baca Juga: Apa Itu Effort? Istilah Gaul Media Sosial yang Berkaitan dengan Percintaan, Viral di TikTok

Hal ini menjadi perhatian serius karena stunting dapat berdampak jangka panjang terhadap kesehatan dan produktivitas anak, bahkan hingga masa dewasa.

Penyebab Stunting

Penyebab utama dari stunting adalah kekurangan asupan nutrisi yang cukup selama 1.000 hari pertama kehidupan anak, dimulai dari masa hamil hingga dua tahun pertama setelah kelahiran.

Masa ini dianggap kritis karena itulah periode perkembangan otak dan tubuh yang paling cepat.

Jika anak tidak mendapatkan nutrisi yang cukup selama periode ini, pertumbuhan fisik dan perkembangan otak mereka akan terhambat, yang dapat menyebabkan dampak jangka panjang yang serius.

Baca Juga: Apa Itu PMO? Istilah Viral di Media Sosial TikTok, Ternyata Ini Arti dan Dampak PMO dalam Kehidupan

Salah satu faktor utama yang berkontribusi pada stunting adalah kurangnya pola makan yang seimbang dan nutrisi dalam keluarga.

Anak-anak yang tinggal dalam lingkungan dengan akses terbatas terhadap makanan bergizi cenderung lebih rentan terhadap stunting.

Selain itu, praktek pemberian ASI (Air Susu Ibu) yang tidak eksklusif atau pendekatan makanan pendamping yang tidak tepat juga dapat menjadi faktor penyebab stunting.

Faktor-faktor lain yang dapat memperburuk kondisi stunting termasuk sanitasi yang buruk, penyakit infeksi berulang, dan ketidakmampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak.

Kondisi ekonomi keluarga juga dapat memainkan peran signifikan dalam menentukan ketersediaan dan aksesibilitas makanan bergizi.

Baca Juga: Pasangan Hits Rizky Febian-Mahalini, Lyodra, JKT48 Bakal Tampil di TV Show Shopee 12.12 Birthday Sale

Dampak Stunting

Dampak stunting terhadap kesehatan anak adalah serius dan dapat mencakup penurunan daya tahan tubuh, peningkatan risiko penyakit infeksi, serta masalah perkembangan kognitif dan motorik.

Anak-anak yang mengalami stunting juga memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami kesulitan belajar, rendahnya produktivitas saat dewasa, dan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.

Mengatasi Stunting

Untuk mengatasi masalah stunting, diperlukan pendekatan yang holistik yang melibatkan upaya pencegahan dan intervensi.

Baca Juga: 10 Latihan Soal MTK Kelas 4 Bab Luas dan Volume, Kerjakan dan Asah Kemampuan Menghitungmu!

Pendidikan gizi yang diberikan kepada ibu hamil dan ibu menyusui, promosi praktik ASI eksklusif, serta peningkatan akses dan konsumsi makanan bergizi dapat menjadi langkah-langkah yang efektif.

Selain itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan sanitasi dan kebersihan lingkungan serta memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat mengenai pentingnya pola makan seimbang dan nutrisi yang memadai.

Dukungan dari sektor kesehatan, pendidikan, dan pemerintah juga penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.

Itulah pembahasan singkat mengenai istilah stunting yang belakangan ini kembali ramai dibahas. ***

Editor: Ayu Eviana

Tags

Terkini

Terpopuler