Tak hanya itu, Jokowi berpendapat, kekerasan terhadap anak wajib diproses dengan aturan-aturan berlaku sehingga tercipta efek jera bagi para pelaku dan kasus semacam itu takkan terulang lagi.
"Saya kira semuanya diproses, siapa pun, tidak ada yang namanya kekerasan verbal, tidak ada yang namanya perundungan, tidak ada yang namanya kekerasan fisik, kekerasan seksual, semuanya," ucapnya
"Karena memang aturannya tidak diperbolehkan dan itu ada pidananya," tegasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya oleh Pikiran Rakyat dalam artikel berjudul "Hari Anak Nasional 2022, Jokowi Minta Penegak Hukum Tegas Adili Pelaku Kekerasan Anak", dalam peringatan Hari Anak Nasional kali ini, presiden turut menanamkan pesan pada orang dewasa sebagai wali atau pendamping para anak.
Jokowi menekankan agar anak-anak tidak terlalu dipaksakan untuk mengikuti keinginan orang dewasa. Menurutnya, anak-anak perlu difasilitasi untuk aktif dan kreatif di dunianya sendiri.
“Saya senang melihat anak-anak ceria dengan kreativitas yang bermacam-macam, dengan menunjukkan kreativitasnya. Saya kira itulah sebetulnya dunia anak-anak,” katanya.
Anak-anak itu, kata Jokowi, mau bagaimanapun pola pikir, perilaku, dan kepribadiannya, tetap saja hanya anak-anak yang berada di dunia yang mereka bangun.
Untuk itu, Jokowi mengingatkan para orang tua supaya memfasilitasi anak untuk beraktivitas sesuai usia mereka, di dunia tersebut.***