PORTAL MOJOKERTO - Sebuah studi menyebut bahwa wanita lebih memilih mengidap kanker dibanding diselingkuhi atau dipoligami pasangannya.
Hal tersebut diungkap oleh Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan Remaja dan Keluarga (PPRK) MUI Sulsel Profesor Dr Hj Siti Aisyah Kara MA Ph.D.
Studi yang dilakukan di Makassar tersebut menyebut bahwa sebagian besar istri menolak suaminya melakukan perselingkuhan atau poligami.
"Penelitian saya di Makassar menunjukkan bahwa istri yang diselingkuhi ataupun dipoligami oleh suami itu lebih memilih mengidap penyakit kanker daripada diselingkuhi," ujar Guru Besar UIN Alauddin Makassar, dilansir dari PMJ News, Kamis 6 Oktober 2022.
Sebagaimana diketahui bahwa baru-baru ini isu dugaan perselingkuhan dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami Lesti Kejora tengah jadi pembicaraan hangat.
Berawal dari dugaan perselingkuhan yang dilakukan Rizky Billar, Lesti Kejora mengaku dicekik hingga dibanting hingga mengalami sejumlah luka.
Baca Juga: Kasus KDRT Paling Parah, Polisi Sebut Rizky Billar Pernah Melempar Bola Biliar ke Lesti Kejora
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menanggapi soal kasus dugaan KDRT yang dialami artis Lesti Kejora.
Profesor Dr Hj Siti Aisyah Kara MA Ph.D menyebut bahwa kasus KDRT yang diduga dilakukan Rizki Billar terhadap istrinya Lesti Kejora tersebut sangat bertentangan dengan ajaran agama Islam.
Siti Aisyah menjelaskan, Islam melarang keras seorang suami melakukan kekerasan fisik maupun non-fisik terhadap istrinya.
Baca Juga: Rizky Billar Ketar-ketir, Polisi Temukan Bukti Kuat Kasus KDRT Usai Lakukan Visum Lesti Kejora
Hal ini berdasarkan Alquran yang berfirman Wa’asyiru Hunna Bil Ma’ruf (Perlakukanlah mereka istri-istrimu dengan baik).
Jadi hal itu sangat tidak berdasar dalam Islam untuk membenarkan kekerasan dalam rumah tangga.
Lebih jauh Aisyah Kara menuturkan, apa yang dilakukan Lesti dengan melaporkan suaminya tersebut sudah benar.
Baca Juga: Soal Dugaan KDRT Lesti Kejora, Rizky Billar Lakukan Pemeriksaan Penyidik Hari Ini
Meskipun sang suami tidak terbukti selingkuh, tidak dengan serta-merta boleh memukul istrinya.
Apalagi jika ada bukti, itu adalah kekerasan psikologis yang sangat besar bagi seorang istri.
Siti Aisyah menambahkan, dalam konteks ini MUI Sulsel sangat mengecam hal tersebut.
Sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW saat istrinya Aisyah dituduh selingkuh oleh orang lain, Rasulullah hanya terdiam.
***