Network
Dalam buku Makam Bung Karno koleksi Perpusnas BK ditulis, sejarah MBK di Kelurahan Bendogerit, Sananwetan Kota Blitar ini merupakan awal Pemerintahan Kota Blitar yang masih diwarnai semangat juang yang kuat. Semangat ini juga didorong kunjungan pertama Bung Karno di tahun 1950.
Pengorbanan dan jasa Soekarno untuk bangsa Indonesia tidak terhitung jumlahnya. Oleh karena itu, Soekarno memiliki tempat tersendiri, bahkan menjadi teladan bagi bangsa Indonesia.
Baca Juga: Tata Cara Sholat Idul Adha, Simak Juga Bacaan Niat Lengkap dengan Terjemahan Indonesia
Dilansir Portal Mojokerto dari berbagai sumber, berikut ini profil dan biografi singkat dari Soekarno atau Bung Karno.
Soekarno menghabiskan masa kecilnya di Blitar. Namun, ia hanya beberapa tahun saja hidup bersama orang tuanya. Saat tengah duduk di bangku SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam.
Setelah lulus SD, Soekarno melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Soekarno menumbuhkan jiwa nasionalisamenya ketika beliau belajar di HBS.
Baca Juga: FIFA Beri Ucapan Selamat, Timnas Indonesia Lolos Piala Asia 2023 Setelah 15 Tahun Absen
Lulus dari HBS, Soekarno pindah ke Bandung dan melanjutkan studinya ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Teknik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Beliau berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926.
Soekarno aktif terlibat dalam merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia).
Hal tersebut menjadikannya ditangkap oleh Belanda pada Desember 1929 dan dipenjara di Penjara Banceuy. Kemudian, pada tahun 1930, Soekarno dipindahkan ke penjara Sukamiskin.
