Cuaca Ekstrem Indonesia, BMKG : Terdeteksi Terjadinya La Nina dengan Intensitas lemah

- 12 Oktober 2022, 21:05 WIB
Cuaca Ekstrem Indonesia, BMKG : Terdeteksi Terjadinya La Nina dengan Intensitas lemah
Cuaca Ekstrem Indonesia, BMKG : Terdeteksi Terjadinya La Nina dengan Intensitas lemah /BMKG/

PORTAL MOJOKERTO - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan penyebab cuaca ekstrem yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia usai pemberitahuan soal peringatan dini.

Diketahui cuaca ekstrem yang melanda di beberapa wilayah di Indonesia meliputi hujan lebat yang bahkan hingga 24 jam tanpa henti.

Baca Juga: Diisukan Akan Segera Menikah, Akhirnya Happy Asmara Bagikan Momen Bahagianya Bersama Pasangan

 Baca Juga: BMKG: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Menerjang Indonesia 9 hingga 15 Oktober 2022

Hal ini pada akhirnya menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di beberapa daerah termasuk Jakarta dan Cilacap.

Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG menjelaskan mengenai penyebab terjadinya cuaca ekstrem di sejumlah wilayah ini akibat fase peralihan.

"Sebagian wilayah Indonesia saat ini sedang berada pada fase peralihan antara kemarau ke musim hujan. Hal tersebut ditandai dengan fenomena hujan lebat dan juga angin kencang atau puting beliung," ujar Dwikorita Karnawati dikutip Portal Mojokerto dari PMJ News.

Baca Juga: Pamungkas Akhirnya Buka Suara Usai Video Viral Dirinya yang Dianggap Tak Senonoh Saat di Panggung

Selain fase peralihan dari musim kemarau ke penghujan, Dwikorita Karnawati juga menjelaskan terkait efek yang ditimbulkan dari La Nina.

"Saat ini juga masih terdeteksi terjadinya La Nina dengan intensitas lemah", ungkap Dwikorita Karnawati.

Baca Juga: Usai Jatuhkan Talak, Rizky Billar Sempat Berbaikan dengan Lesti Kejora Sebelum Dilaporkan Atas Dugaan KDRT

"Fenomena yang dipengaruhi adanya aliran massa udara di Samudra Pasifik akibat suhu muka air laut di Indonesia ini lebih hangat daripada suhu air laut di Samudra Pasifik bagian tengah barat," lanjutnya

Selain La Nina, ada juga fenomena Indian Ocean diipole yang memberikan kontribusi terhadap melimpahnya uap air pembentukan awan-awan konvektif di wilayah Indonesia.

Baca Juga: Lirik Lagu Lathi - Weird Genius feat Sara Fajira, Musik EDM yang Kental dengan Nuansa Jawa

Sementara itu, fenomena sirkulasi siklonik menyebabkan peningkatan awan-awan hujan dengan kecepatan angin yang tinggi juga turut berkontribusi pada fenomena cuaca ekstrem di Indonesia.

"Fenomena cuaca ekstrem yang melanda kawasan Indonesia dipengaruhi faktor-faktor yang cukup kompleks dan terjadi bersamaan" ucap Dwikorita Karnawati.

***

Editor: Annisa Aprilya Putri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah