Sempat Picu Peringatan Dini Tsunami Usai Gempa Maluku, BMKG: Peringatan Dihentikan, Bukan Dicabut

- 10 Januari 2023, 15:13 WIB
Dampak gempa Maluku 10 Januari 2023 sempat memicu peringatan dini tsunami. BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah Maluku
Dampak gempa Maluku 10 Januari 2023 sempat memicu peringatan dini tsunami. BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah Maluku /BMKG/yogyaline/bmkg

PORTAL MOJOKERTO - Gempa berkekuatan magnitudo 7,9 mengguncang wilayah Maluku Tenggara Barat dini hari sekitar pukul 00.47 WIB pada Selasa, 10 Januari 2023.

Berdasarkan keterangan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa disebabkan oleh gerakan tektonik akibat subduksi di Laut Banda dan sempat disebut berpotensi tsunami.

Dampak gempa Maluku, sempat memicu peringatan dini tsunami. BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah Maluku dan Sulawesi Tenggara.

Baca Juga: Gempa 7,9 M Melanda Maluku, Guncangan Terasa Hingga di 11 Daerah NTT

"Peringatan Dini Tsunami untuk wilayah: MALUKU, SULTRA," demikian informasi di situs resmi BMKG.

Status peringatan dini tsunami dampak gempa Maluku kemudian diakhiri oleh BMKG. Status peringatan dini tsunami ini diakhiri usai 3 jam setelah gempa terjadi.

"Peringatan dini tsunami akibat gempa Laut Banda M 7,9 dinyatakan telah berakhir pada pukul 03.43 WIB," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Selasa 10 Januari 2023.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Masih Berlanjut, BMKG Sebutkan Beberapa Fenomena yang Jadi Penyebabnya

Kendati demikian, BMKG menggarisbawahi bahwa status peringatan dini tsunami hanya diakhiri bukan dicabut.

Oleh karena masyarakat diimbau untuk tetap waspada terutama bagi yang beraktivitas di sekitar pesisir.

"Namun kami tegaskan bahwa peringatan ini bukan dicabut, hanya diakhiri. Kami imbau agar masyarakat tetap waspada dan tetap beraktivitas seperti biasa," ucapnya.

Baca Juga: Apa Arti Lirik Lagu Mangku Purel yang Viral di TikTok? Mangku Purel Neng Karaokean

Ada pun penghentian status Siaga Tsunami itu diputuskan setelah BMKG memantau muka air laut di empat titik dipastikan tidak terjadi kenaikan secara signifikan.

"Berdasarkan observasi dengan metode 'tide auge' di empat lokasi sekitar gempa yaitu Seira, Adaut, Lirang dan Larat tidak menunjukkan adanya anomali atau perubahan tinggi muka air laut yang signifikan," ujarnya.

Guncangan gempa berkekuatan 7,9 M melanda wilayah Maluku dan dirasakan juga hingga di 11 daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya menjelaskan daerah yang turut merasakan gempa dibagi berdasarkan skala Modified Mercalli Intensity (MMI).

Baca Juga: Polda Jatim Turut Andil Membantu Usut Kasus Perampokan dan Penyekapan Walikota Blitar di Rumah Dinas

"Sejumlah daerah yang merasakan gempa itu dibagi berdasarkan skala Modified Mercalli Intensity (MMI)," kata Abdul Muhari, Selasa 10 Januari 2023.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah daerah yang merasakan gempa Maluku tersebut, adalah Kabupaten Alor, Kota Waingapu di Kabupaten Sumba Timur dan Lembata dengan Skala MMI III-IV.

Sedangkan di Tanah Merah, Amarasi Selatan yang masuk dalam wilayah Kabupaten Kupang, Kelurahan Kolhua, Bakunase, Rote, Sabu, Ende, dan Kota Kupang dengan skala II – III MMI.

Baca Juga: Lirik Lagu Hayya-Hayya (Better Together), Lagu Resmi Piala Dunia Qatar 2022

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memutakhirkan parameter gempa 7,9 M berada pada 148 km barat laut Kepulauan Tanimbar dengan kedalaman 131 km. Pusat gempa berada di laut dan peringatan dini tsunami telah dicabut.

Berselang sekitar 10 menit, gempa susulan terjadi dengan magnitudo 5,5, tepatnya pukul 01.10 WIB atau 03.10 waktu setempat. Pusat gempa berada di 197 barat laut Kepulauan Tanimbar.

Warga diminta untuk tidak mudah terpancing oleh berita palsu atau hoaks yang biasanya tersebar melalui media sosial. Pastikan informasi terkini setelah gempa dari BMKG, BNPB atau pun BPBD setempat.

***

Editor: Annisa Aprilya Putri

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah