PORTAL MOJOKERTO - Stunting, dalam konteks kesehatan dan gizi, merujuk pada kondisi di mana pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak terhambat secara kronis sebagai akibat dari kekurangan nutrisi yang berlangsung selama masa pertumbuhan awal mereka.
Stunting terjadi pada anak-anak yang mengalami kekurangan gizi kronis, terutama dalam bentuk malnutrisi kronis yang melibatkan defisiensi nutrisi esensial seperti protein, zat besi, vitamin A, zinc, dan lainnya.
Penting untuk memahami bahwa stunting tidak hanya berkaitan dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dari standar, tetapi juga melibatkan gangguan pada perkembangan fisik dan kognitif mereka secara menyeluruh.
Baca Juga: Apa Itu Effort? Istilah Gaul Media Sosial yang Berkaitan dengan Percintaan, Viral di TikTok
Hal ini menjadi perhatian serius karena stunting dapat berdampak jangka panjang terhadap kesehatan dan produktivitas anak, bahkan hingga masa dewasa.
Penyebab Stunting
Penyebab utama dari stunting adalah kekurangan asupan nutrisi yang cukup selama 1.000 hari pertama kehidupan anak, dimulai dari masa hamil hingga dua tahun pertama setelah kelahiran.
Masa ini dianggap kritis karena itulah periode perkembangan otak dan tubuh yang paling cepat.
Jika anak tidak mendapatkan nutrisi yang cukup selama periode ini, pertumbuhan fisik dan perkembangan otak mereka akan terhambat, yang dapat menyebabkan dampak jangka panjang yang serius.
Baca Juga: Apa Itu PMO? Istilah Viral di Media Sosial TikTok, Ternyata Ini Arti dan Dampak PMO dalam Kehidupan