PORTAL MOJOKERTO - Memang tidak ada habis-habisnya menengok destinasi wisata yang ditawarkan oleh Kota Mojokerto.
Selain keindahan alamnya yang dapat kita lihat dari kenampakan air terjun Coban Canggu, Ranu Manduro, dan Gunung Penanggungan. Penjuru kota ini juga dapat ditemukan bermacam situs sejarah dan budaya.
Salah satu situs peninggalan yang terkenal berada di Kecamatan Trowulan. Daerah ini memang banyak di jumpai candi, makam, dan situs arkeologi lainnya dari bekas kerajaan Majapahit.
Baca Juga: Menengok Situs Trowulan, Ini Rekomendasi Tempat Wisata Saksi Sejarah Kerajaan Majapahit
Namun, selain situs candi-candi di Kecamatan Trowulan kita dapat menjumpai patung Budha terbesar di Indonesia.
Patung ini berada di komplek vihara Mojopahit yang terletak di Desa Beijong, Kecamatan Trowulan. Lokasi patung masih berada di area perkampungan dan dapat ditempuh kurang lebih 20 menit dari Kota Mojokerto.
Patung Budha ini biasa dikenal dengan Patung Budha Tidur karena memang terlihat Sang Budha sedang berbaring. Akan tetapi, sebenarnya posisi ini bukan melambangkan tidur, melainkan posisi saat Siddharta wafat.
Baca Juga: Candi Tikus, Mengenal Peninggalan Majapahit Berkat Sarang Tikus
Ditambah lagi patung dibangun menghadap arah selatan yang merupakan kiblat bagi pemeluk agama Budha.
Patung ini memiliki ukuran panjang 22 meter, lebar 6 meter dan tinggi 4,5 meter. Karena ukurannya yang besar, patung ini masuk MURI (Museum Rekor Indonesia) dan menjadi patung budha terbesar ketiga di dunia setelah Thailand dan Nepal.
Patung Budha Tidur didirikan pada tahun 1993 oleh YM Viryanadi Maha Tera, yaitu seorang pengrajin patung asal Kecamatan Trowulan dengan bahan dasar beton yang kemudian dilapisi oleh kuningan.
Baca Juga: Tempat Pengangkatan Raja, Asal Usul Pendirian Candi Bajang Ratu di Mojokerto
Selain kemegahannya, patung ini juga dibangun di atas kolam ikan dan berhiaskan relief yang cantik. Rupang adalah replika atau gambaran dari orang-orang yang di anggap telah mencapai kesucian, seperti para Buddha dan murid-muridnya
Karena berada di area komplek vihara, pengunjung juga akan menjumpai bangunan peribadatan lainnya seperti Gedung Sasono Bhakti. Gedung ini berfungsi sebagai tempat beribadah dan mendengarkan ceramah dhammah oleh biksu.
Di dalam gedung ini terdapat tiga altar dewa sesuai aliran Buddha yang berkembang di Indonesia, yaitu Buddha Alvalokitesvarah, Sakyamuni, dan Dewi Tara.
Baca Juga: Pertirtaan Jolontundo, Sumber Mata Air Terbaik di Indonesia yang Ada di Kota Mojokerto
Pengunjung juga dapat melihat aneka macam patung dan miniatur candi yang ada di dalam komplek vihara ini.
Harga tiket masuknya juga terbilang murah karena pengunjung hanya perlu membayar Rp5000. Sedangkan akses menuju ke destinasi wisata ini juga dipermudah karena sudah tersedia papan petunjuk jalan untuk masuk ke kompek vihara.***