"Saat ini juga masih terdeteksi terjadinya La Nina dengan intensitas lemah", ungkap Dwikorita Karnawati.
"Fenomena yang dipengaruhi adanya aliran massa udara di Samudra Pasifik akibat suhu muka air laut di Indonesia ini lebih hangat daripada suhu air laut di Samudra Pasifik bagian tengah barat," lanjutnya.
Baca Juga: Kuasa Hukum Rizky Billar Beberkan Kronologi Keributan dengan Lesti: Tidak Ada Unsur Kesengajaan
Baca Juga: Mantap Bercerai dari Reza Arap, Wendy Walters Sebut Orang Terdekat Ikut Tutupi Borok Sang Suami
Selain La Nina, ada juga fenomena Indian Ocean diipole yang memberikan kontribusi terhadap melimpahnya uap air pembentukan awan-awan konvektif di wilayah Indonesia.
Sementara itu, fenomena sirkulasi siklonik menyebabkan peningkatan awan-awan hujan dengan kecepatan angin yang tinggi juga turut berkontribusi pada fenomena cuaca ekstrem di Indonesia.
"Fenomena cuaca ekstrem yang melanda kawasan Indonesia dipengaruhi faktor-faktor yang cukup kompleks dan terjadi bersamaan" ucap Dwikorita Karnawati.
***