Kira-kira Negara Mana Yang Bisa Menengahi Konfik Rusia dan Ukraina

11 Maret 2022, 12:05 WIB
Presiden China Xi Jinping menyatakan dukungan kepada Ukraina dan mendesak Vladimir Putin untuk menyelesaikan krisis di Ukraina melalui negosiasi. /UPI/Alexei Druzhnin/Sputnik/EPA-EFE

PORTAL MOJOERTO - Ketegangan Rusia dan Ukraina masih terjadi sejak Februari lalu. Selain menanggapi tindakan Rusia ke Ukraina dengan kecaman dan melakukan pembatasan pada hal yang berbau Rusia.

Ada juga pihak-pihak yang ingin mengakhirnya dengan jalan damai melalui perundingan. Walaupun memang mendamaikan kedua belah pihak tidak mudah dan terlalu dini untuk membicarakan sesuatu yang positif.

Pihak Rusia sendiri telah menjanjikan gencatan senjata total jika Ukraina setuju untuk tidak pernah bergabung dengan NATO dan mengakui wilayah pendudukan Krimea, Donetsk dan Luhansk sebagai wilayah merdeka.

Baca Juga: Putin : Sanksi Kepada Rusia, Justru Akan Berimbas Pada Krisis Pangan dan Energi

Rusia juga mengklaim akan berhenti menyerang negara itu jika Ukraina menghentikan aksi militernya.

Akan tetapi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur dan justru meminta negara barat untuk campur tangan melawan pasukan Rusia.

Dilansir dari Sky News, sampai saat ini, negara seperti Turki, China, Israel, dan Prancis memposisikan diri sebagai mediator untuk mengakhiri konflik tersebut.

Baca Juga: Menyusul Pepsi, Coca-Cola, McDonald’s dan Starbucks Tutup Gerai di Rusia

1.Turki

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan adalah salah satu orang pertama yang membuat dikenal sebagai mediator potensial dengan menawarkan untuk menjadi tuan rumah pertemuan bagi Zelenskyy dan Putin pada awal Februari, sebelum pasukan melintasi perbatasan.

Turki berbagi perbatasan laut di Laut Hitam bersama dengan Ukraina dan Rusia dan menikmati hubungan baik dengan kedua negara.

Negara ini juga memiliki hubungan baik dengan Rusia setelah membeli peralatan militer dari Rusia.

Baca Juga: Rusia Gunakan Senjata Termobarik Dalam Invasi ke Ukraina, Senjata Apakah Itu ?

2.China

Negara ini telah berteman baik dengan Rusia dan menolak untuk mengutuk tindakan invasi Rusia terhadap Ukraina. China setuju bahwa masalah keamanan adalah alasan yang sah bagi Rusia.

Akan tetapi, China juga merasa tidak tenang bahwa ternyata perang yang sedang berlangsung justru. telah menyatukan Eropa dan AS lebih kuat dari sebelumnya.

China sebagai kandidat terkuat mediator didukung oleh Perdana Menteri Australia Scott Morron yang mengatakan bahwa tidak ada negara yang memiliki dampak lebih besar dalam menyelesaikan perang mengerikan di Ukraina ini selain China.

Baca Juga: Netflix dan Tiktok Menyusul Perusahaan Teknologi Lain Menghentikan Layanannya di Rusia

3.Israel

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett telah memposisikan dirinya sebagai mediator antara kedua belah pihak setelah kunjungannya ke Moskow pada 5 Maret lalu.

Israel memiliki hubungan kerja yang baik dengan Rusia dan Ukraina. Israel mengirimkan ratusan ton bantuan kemanusiaan ke Ukraina dan berjanji untuk mendanai sebuah rumah sakit lapangan di sana.

Namun, hubungan militer srael dengan Rusia sangat erat karena Israel bergantung pada Moskow untuk koordinasi keamanan di Suriah dan untuk bantuan dalam negosiasi kesepakatan nuklir Iran.
Baca Juga: Rusia Tandai Atribut Militer dengan Huruf “Z”, Apa Artinya ?

4.Prancis

Presiden Prancis Emmanuel Macron adalah satu-satunya pemimpin Barat yang tetap bersikap terbuka kepada Vladimir Putin.

Marcron telah berbicara langsung dengan Rusia empat kali sejak awal invasi dan lebih dari 10 kali selama sebulan terakhir.

Macron juga telah menyampaikan pesan atas nama Presiden Zelenskyy, mencoba menengahi kesepakatan kecil tentang gencatan senjata lokal dan koridor manusia.

Selama percakapan terakhir lalu, Macron menerima jaminan dari Putin tentang pembangkit nuklir yang disita Ukraina di Chernobyl dan Zaporizhzhia.***

 

 

Editor: Eny Wahyu Lestari

Sumber: Sky News

Tags

Terkini

Terpopuler