Padahal biasanya ekpresi politik tersebut dilarang untuk diunggah oleh kedua social media tersebut.
Selain kedua konten tersebut, kebijakan yang baru juga melonggarkan postingan tentang seruan kematian Presiden Belarusia Alexander Lukashenko setelah invasi.
Kebijakan ini sementara hanya berlaku untuk pengguna di Armenia, Azerbaijan, Estonia, Georgia, Hongaria, Latvia, Lithuania, Polandia, Rumania, Rusia, Slovakia, dan Ukraina.
Sebelumnya, Meta mengeluarkan kebijakan dimana akan menghapus konten yang mengandung unsur berita tentara Rusia atau tindakan Rusia yang melakukan invasi ke Ukraina.
Baca Juga: Presiden Rusia, Dunia Tidak Bisa Mengisolasi Negara Sebesar Rusia
Namun kemudian, mengingat invasi yang sedang berlangsung di Ukraina, Meta membuat pengecualian sementara bagi mereka yang terkena dampak perang untuk mengekspresikan sentiment terhadap tindakan invasi Rusia.
Meta berargumen bahwa tindakannya dilakukan untuk mempertahankan suara dan ekspresi bagi orang-orang yang menghadapi invasi.***