Pelajar SMP di Mojokerto Tewas Usai Dikeroyok Temannya Sendiri, Polisi : Gegara Foto Profil WA

17 Maret 2022, 22:11 WIB
Ilustrasi pembunuhan / Pelajar SMP di Mojokerto Tewas Usai Dikeroyok Temannya Sendiri, Polisi : Gegara Foto Profil WA/ /Freepik

PORTAL MOJOKERTO - Lagi-lagi pengeroyokan terhadap seorang pelajar berujung jatuhnya korban. Kali ini kejadian terjadi di Mojokerto, pelajar yang masih duduk di kelas 2 SMP tewas ditangan kedua temannya sendiri.

MTH dianiaya di Desa Karang Jeruk, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto yang menyebabkan korban dilarikan ke rumah sakit karena luka yang serius.

Pengeroyokan ini bermula karena korban yang berinisial MTH (14 tahun) ini memasang foto kedua tersangka di profil aplikasi bertukar pesan WhatsApp (WA).

Baca Juga: Kenakan Baju Tahanan, Polisi Beberkan Total Estimasi Aset dan Barang Bukti Doni Salmanan yang Disita

Kapolres Mojokerto AKBP Apip Ginanjar mengatakan kedua pelaku telah ditangkap yakni MI (21) dan NA (16), warga Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

"Korban MTH menggunakan foto tersangka NA (16 tahun) untuk profil WhatsApp. NA merasa tidak senang, kemudian bersama MI (21) menganiaya korban," ujar Apip Ginanjar saat jumpa pers di kantornya, Jalan Gajah Mada, Mojosari, Kamis 17 Maret 2022.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo menjelaskan lebih lanjut bahwa korban yang merupakan Siswa kelas 2 SMP asal Desa Tampungrejo ini secara sengaja memasang foto pelaku karena ingin merayu seorang gadis asal Kecamatan Jetis, Mojokerto.

Baca Juga: Selama Ini Kita Salah, Hal -hal Yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Minum Teh Hijau

Ulah MTH akhirnya ketahuan NA. Karena gadis yang digoda korban adalah teman pelaku. Siswa kelas 1 SMA asal Kecamatan Puri, Mojokerto itu pun geram dengan korban. Ia meminta bantuan temannya, untuk membuat jera korban.

"Mereka (NA dan Indras) menyusun rencana untuk menganiaya korban," terangnya.

Dalam melakukan aksinya, NA meminta bantuan ke teman perempuannya yang berinisial L untuk membawa korban pada tanggal 13 Maret 2022 sekitar pukul 17.00 WIB untuk jalan-jalan. Dan NA bersama MI menyusul.

Baca Juga: Terima Uang Rp400 Juta dari Doni Salmanan, Pihak Rizky Febian Tegaskan Tidak Ada Pengembalian

Mereka akhirnya berpapasan di jalan sepi Dusun Tambang, Desa Karangjeruk, Jatirejo, Mojokerto. Di tempat itulah, NA dan MI memukuli korban tanpa belas kasihan.

Korban dipukul oleh NA dengan tangan kosong. Sedangkan MI, memukul korban dengan gitar.

 

Usai pengeroyokan itu, MTH sempat mengeluh pusing dan besoknya Senin 14 Maret 2022 semakin parah, MTH mengalami kejang-kejang hingga tidak sadarkan diri.

Segera orang tua membawa MTH ke RSI Sakinah di Jalan RA Basuni, Sooko untuk menjalani operasi.

Baca Juga: Terseret Kasus Penipuan, Kini Giliran Rizky Febian Diperiksa Terkait Uang dari Doni Salmanan

Sayang, nyawa MTH tidak terselamatkan dan meninggal dunia saat jalani perawatan pada Selasa 15 Maret 2022 pukul 17.00 WIB. 

"Dari keterangan dokter, korban MTH ini mengalami pendarahan di otak serta tengkoraknya retak, jadi inilah penyebab kematiannya," ujar Andaru.

MI mengaku tak ada niat untuk membunuh MTH. Ia menyampaikan permintaan maaf pada keluarga korban.

Baca Juga: Raffi Ahmad Masuk Rumah Sakit, Dokter Langsung Ambil Keputusan Operasi Karena Posisi Saraf Mengkhawatirkan

"Niatnya cuma ngasih pelajaran biar tidak diulang lagi, saya pukuli," ujar MI.

Akibat perbuatannya, NA dan MI harus mendekam di Rutan Polres Mojokerto.

Mereka berdua dijerat dengan Pasal 76C juncto pasal 80 ayat (3) UU RI nomor 17 tahun 2016 tentang Perlindungan Anak dan pasal 170 ayat (3) KUHP tentang Pengeroyokan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

 

***

 

 

Editor: Annisa Aprilya Putri

Tags

Terkini

Terpopuler